Sahabat KARMAPI yang budiman,

SELAMAT DATANG DI KARMAPI NET
Temukan segala keunikannya dan tinggalkan comment anda

01 April 2009

MAHALNYA SEBUAH MASA DEPAN

Refleksi Atas Kepergian Orang-orang Kesayangan

Bingung… gambaran kata yang tepat untuk teman kita Suriyanto yang baru saja mendapatkan berita duka dari keluarga di Nanga Potai, Sokan Kabupaten Melawi. Ayahanda dari Jailani yang adalah teman sekamarnya di Asrama UPP 1 telah meninggal dunia dengan cara yang amat tragis. Almarhum ketimbun tanah saat sedang kerja emas. Suriyanto bingung harus berkata apa kepada Jailani untuk mengabarkan berita duka ini. Kwatir, kalau terjadi apa-apa ketika hal tersebut disampaikan ke Jailani. Akhirnya dia memutuskan biar sang mama sendiri yang menyampaikannya ke Jailani. Teman-teman seasrama pun berdatangan memberikan kekuatan. Jailanipun menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada. Ini adalah rencana-Nya. Setiap manusia hidup di dunia hanya sementara, suatu saat pasti akan kembali.

Hingga saat ini, sudah ada 5 mahasiswa Melawi (anggota KARMAPI) yang harus merelakan orang kesayangannya pergi (dibaca; meninggal) disaat sedang menaruh asa menggapai cita-cita di Yogyakarta. Diantaranya; ada Ferdy (his babys), Sariaman (ibunda tercinta), Fredy (ayahanda tercinta), Ambia (ayahanda tercinta) dan Jailani (ayahanda). Memang manusia diciptakan dari debu dan akan kembali ke debu menurut kodratnya. Namun bila boleh ditawar, ngapa sih gak nunggu cita-cita tercapai dulu? Yah, ini perasaan manusiawi. Dalam hati kecil sempat menggerutu, jika dulu aku tidak ke Jogja aku pasti ikut menyaksikan saat-saat ayah atau ibu menghembuskan napas terakhirnya. Namun semua itu adalah rencana dan kehendak-Nya. Kita wajib untuk dapat iklas menerima apa pun cobaan yang diberikan-Nya

Kehadiran kita di Jogja adalah menggapai ilmu sebagai bekal di masa depan. Hasrat untuk membahagiakan mereka tetap terus berkobar dengan tak henti-hentinya belajar. Mereka yang telah pergi mendahului kita pasti sangat senang jika kita berhasil. Mereka akan tersenyum dari alamnya melihat anak-anaknya pulang dengan menenteng ijasah S1 PGSD. Jadikan kepergian mereka sebagai pemacu untuk menggapai masa depan kita. Menjadi salah besar jika segala cobaan atau kenyataan pahit yang kita hadapi selama ini dapat menghancurkan impian masa depan kita termasuk harapan mereka yang telah pergi.

1 komentar:

dhedhe mengatakan...

jadi nanges ne.....yg tabah yuah prennnnn...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com